Nama saya Hary
Purwanto , saya telah lulus pendidikan sekolah dasar di SDN 1 Setiamekar, lulus
Sekolah menegah pertama di SMPN 1 Tambun Selatan,dan lulus Sekolah menengah
atas di SMAN 2 Tambun Selatan dan kini saya adalah seorang mahasiswa jurusan
Sistem Komputer di Universitas Gunadarma, Saya lahir pada tanggal 7 mei 1992 di
Bekasi. Saya adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Adik saya masih bersekolah
di tingkat sekolah menengah pertama. Dan ayah saya seorang PNS(Pegawai Negeri
Sipil) di pemerintahan dan ibu saya seorang ibu rumah tangga. Keluarga kami
sangat hangat, ayah saya adalah teman saya dalam berdiskusi dan ibu saya tempat
saya mengadu ketika kesulitan, adik saya walaupun terpaut 6 tahun tetap menjadi
teman yang mengasikan karena kami memiliki beberapa kesenangan salah satunya
bermain game. Dan Saya tinggal di kabupaten bekasi tepatnya kecamatan tambun
selatan desa setiamekar.
Dua tahun lalu
saya sering berdebat dengan teman saya yang seorang fans tim A.C Milan,
walaupun kami berdua memiliki tim kesayangan dari kota yang sama tetapi kami
ber dua tidak pernah bias menerima jika salah satu tim itu lebih baik.Seperti
halnya para fans lain yang berusaha
menjaga naman baik timnya dia selalu membicarakan sejarah panjang timnya, ya
itu semua karena sejak tahun 2006 hingga tahun itu F.C Internazionale Milano
lah atau yang biasa disebut Inter yang berhasil menjadi kampiun dari Liga utama
Italy atau Serie A Calcio League. Sekita bulan februari saya berdebat hebat
semua karena pada saat itu tim kesayangan saya masih bermain untuk tiga
kompetisi yaitu UEFA Champions League, Seria A Calcio League, dan Coppa Italy.
Semua berawal dari ucapan saya yang berucap “pada musim ini hanya ada inter
yang masih bermain di 3 kompetisi berbeda,dan inter berpeluang besar untuk
mendapatkanya”. Namun dia menolak keras jika inter berpeluang mendapatkanya dia
selalu bilang bahwa inter tidak akan mampu bermain dengan maksimal di tiga
kompetisi berbeda, “mana mungkin inter dapat menjuarai 3 kompetisi berbeda,
untuk menjadi juara di kompetisi berbeda di butuhkan konsistensi di liga dan
penampilan yang baik di liga champions dan coppa Italy” ucap dia pada waktu
itu, tapi itu tidak mengendurkan semangat saya untuk mendukung tim kesayangan
saya meraih tiga thropy di tiga kompetisi berbeda. Pada hari minggu tanggal 23
Mei 2010 adalah tanggal yang dinantikan oleh saya, itu karena pada tanggal
tersebut tim kesayangan saya akan menghadapi Bayern Munchen di Final, tim yang
memiliki sejarah panjang di liga champions. Hari tersebut adalah hari yang
benar-benar special bagi saya, karena ini pertama kalinya saya dapat
menyaksikan tim kesayangan saya bermain di parta final liga champions, terlebih
setelah sebulumnya Inter telah menjadi
juara di coppa Italy dan Liga Italy, Sehingga ini adalah hari yang
menentukan untuk menjadi tim ke 6 di eropa yang berhasil menjadi juara di tiga
kompetisi berbeda, dan juga sebagai pembuktian kepada teman saya bahwa inter bisa
melakukan apa yang diragukan teman saya. Pada pertandingan tersebut tim
kesayangan saya berhasil menjadi juaranya, ini benar-benar seperti mimpi yang
menjadi kenyataan. Ini adalah momen terbaik yang saya miliki.
Selain sepak
bola saya juga memiliki beberapa hobi
seperti menonton dan membaca, banyak film yang telah saya tonton dan tentu pula
saya nikmati, namun ada satu film yang benar-benar menginspirasi saya yaitu the
last samurai, pasti hamper semua orang sudah tau bagaimana jalan cerita dari
film tersebut. Namun ada satu hal yang selalu teringat di kepala saya yaitu
ketika kaisar berucap “kita telah memiliki segalanya, kereta api,bangunan,
teknologi senjata, namun kita tidak boleh lupa darimana kita berasal”. Kalimat tersebut
sangat menginspirasi dan menjadi pengingat ketika saya lupa siapa saya. Di dalam
hobi membaca saya sayapun sangat menyukai karya ken follett yang berjudul fall
of the giant, sebuah novel yang bersetting perang dunia 1, novel ini sangat
saya suaki karena dalam penulisan novel ini mengungkap sisi lain dari perang
dunia 1 atau perang pada umumnya. Kita sudah sangat terbiasa ketika cerita yang
bersetting perang pasti didalamnya adu tembak atau pedang yang heroik, namun di
novel ini kita di bawa melihat bahwa perang tidak sebatas itu, yang terpenting
adalah perang diplomasi yang dilakukan para diplomat atau pemerintahan, karena
sayangat menentukan berjalanya perang tersebut. Memang saya lebih menyukai cara
diplomasi dibandungkan otot, karena bagi saya dengan cara diplomasi kita bisa
menunjukan kekuatan kita tanpa perlu orang lain
selain yang bersangkutan tahu.
Setiap manusia
di dunia ini pasti memiliki cita-cita, saya memang sering memimpikan sesuatu
bukan berarti saya tidak puas dengan apa yang telah saya capai dan saya miliki,
karena bagi saya memimpikan sesuatu membuat saya ingin mengejar sesuatu,
memiliki ambisi untuk mengalahkan diri sendiri. Seperti yang saya telah
ceritakan diatas saya memiliki banyak cita-cita tentunya yang utama adalah
membahagiakan kedua orang tua dan keluarga saya, namun ada beberapa yang timbul
karena hasrat saya seperti sebagai seorang fans sepakbola tentunya ingin
menyaksikan langsung tim kesayangannya bertanding di stadion kebanggaan tim
tersebut dan juga cita-cita saya yang lainya saya ingin menjadi seorang
negosiator di sebuah perusaahaan ataupun owner perusahaan, karena dengan begitu
saya dapat menyalurkan hal yang sering saya impikan yaitu berdiplomasi, mungkin
aneh rasanya seorang mahasiswa system computer ingin menjadi negosiator, tapi
bagi saya itu tidaklah aneh karena seorang negosiator harus memiliki landasan
ilmu, dan dunia komputerisasi sekarang ini telah menjadi penopang utama,
tentunya itu sangat bagus untuk pengalaman dan pengetahuan saya. ( Badegos
Ronggas).