Rabu, 24 Oktober 2012

Profil Diri


Nama saya Hary Purwanto , saya telah lulus pendidikan sekolah dasar di SDN 1 Setiamekar, lulus Sekolah menegah pertama di SMPN 1 Tambun Selatan,dan lulus Sekolah menengah atas di SMAN 2 Tambun Selatan dan kini saya adalah seorang mahasiswa jurusan Sistem Komputer di Universitas Gunadarma, Saya lahir pada tanggal 7 mei 1992 di Bekasi. Saya adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Adik saya masih bersekolah di tingkat sekolah menengah pertama. Dan ayah saya seorang PNS(Pegawai Negeri Sipil) di pemerintahan dan ibu saya seorang ibu rumah tangga. Keluarga kami sangat hangat, ayah saya adalah teman saya dalam berdiskusi dan ibu saya tempat saya mengadu ketika kesulitan, adik saya walaupun terpaut 6 tahun tetap menjadi teman yang mengasikan karena kami memiliki beberapa kesenangan salah satunya bermain game. Dan Saya tinggal di kabupaten bekasi tepatnya kecamatan tambun selatan desa setiamekar.
Dua tahun lalu saya sering berdebat dengan teman saya yang seorang fans tim A.C Milan, walaupun kami berdua memiliki tim kesayangan dari kota yang sama tetapi kami ber dua tidak pernah bias menerima jika salah satu tim itu lebih baik.Seperti halnya para fans  lain yang berusaha menjaga naman baik timnya dia selalu membicarakan sejarah panjang timnya, ya itu semua karena sejak tahun 2006 hingga tahun itu F.C Internazionale Milano lah atau yang biasa disebut Inter yang berhasil menjadi kampiun dari Liga utama Italy atau Serie A Calcio League. Sekita bulan februari saya berdebat hebat semua karena pada saat itu tim kesayangan saya masih bermain untuk tiga kompetisi yaitu UEFA Champions League, Seria A Calcio League, dan Coppa Italy. Semua berawal dari ucapan saya yang berucap “pada musim ini hanya ada inter yang masih bermain di 3 kompetisi berbeda,dan inter berpeluang besar untuk mendapatkanya”. Namun dia menolak keras jika inter berpeluang mendapatkanya dia selalu bilang bahwa inter tidak akan mampu bermain dengan maksimal di tiga kompetisi berbeda, “mana mungkin inter dapat menjuarai 3 kompetisi berbeda, untuk menjadi juara di kompetisi berbeda di butuhkan konsistensi di liga dan penampilan yang baik di liga champions dan coppa Italy” ucap dia pada waktu itu, tapi itu tidak mengendurkan semangat saya untuk mendukung tim kesayangan saya meraih tiga thropy di tiga kompetisi berbeda. Pada hari minggu tanggal 23 Mei 2010 adalah tanggal yang dinantikan oleh saya, itu karena pada tanggal tersebut tim kesayangan saya akan menghadapi Bayern Munchen di Final, tim yang memiliki sejarah panjang di liga champions. Hari tersebut adalah hari yang benar-benar special bagi saya, karena ini pertama kalinya saya dapat menyaksikan tim kesayangan saya bermain di parta final liga champions, terlebih setelah sebulumnya Inter telah menjadi  juara di coppa Italy dan Liga Italy, Sehingga ini adalah hari yang menentukan untuk menjadi tim ke 6 di eropa yang berhasil menjadi juara di tiga kompetisi berbeda, dan juga sebagai pembuktian kepada teman saya bahwa inter bisa melakukan apa yang diragukan teman saya. Pada pertandingan tersebut tim kesayangan saya berhasil menjadi juaranya, ini benar-benar seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Ini adalah momen terbaik yang saya miliki.
Selain sepak bola saya juga  memiliki beberapa hobi seperti menonton dan membaca, banyak film yang telah saya tonton dan tentu pula saya nikmati, namun ada satu film yang benar-benar menginspirasi saya yaitu the last samurai, pasti hamper semua orang sudah tau bagaimana jalan cerita dari film tersebut. Namun ada satu hal yang selalu teringat di kepala saya yaitu ketika kaisar berucap “kita telah memiliki segalanya, kereta api,bangunan, teknologi senjata, namun kita tidak boleh lupa darimana kita berasal”. Kalimat tersebut sangat menginspirasi dan menjadi pengingat ketika saya lupa siapa saya. Di dalam hobi membaca saya sayapun sangat menyukai karya ken follett yang berjudul fall of the giant, sebuah novel yang bersetting perang dunia 1, novel ini sangat saya suaki karena dalam penulisan novel ini mengungkap sisi lain dari perang dunia 1 atau perang pada umumnya. Kita sudah sangat terbiasa ketika cerita yang bersetting perang pasti didalamnya adu tembak atau pedang yang heroik, namun di novel ini kita di bawa melihat bahwa perang tidak sebatas itu, yang terpenting adalah perang diplomasi yang dilakukan para diplomat atau pemerintahan, karena sayangat menentukan berjalanya perang tersebut. Memang saya lebih menyukai cara diplomasi dibandungkan otot, karena bagi saya dengan cara diplomasi kita bisa menunjukan kekuatan kita tanpa perlu orang lain  selain yang bersangkutan tahu.
Setiap manusia di dunia ini pasti memiliki cita-cita, saya memang sering memimpikan sesuatu bukan berarti saya tidak puas dengan apa yang telah saya capai dan saya miliki, karena bagi saya memimpikan sesuatu membuat saya ingin mengejar sesuatu, memiliki ambisi untuk mengalahkan diri sendiri. Seperti yang saya telah ceritakan diatas saya memiliki banyak cita-cita tentunya yang utama adalah membahagiakan kedua orang tua dan keluarga saya, namun ada beberapa yang timbul karena hasrat saya seperti sebagai seorang fans sepakbola tentunya ingin menyaksikan langsung tim kesayangannya bertanding di stadion kebanggaan tim tersebut dan juga cita-cita saya yang lainya saya ingin menjadi seorang negosiator di sebuah perusaahaan ataupun owner perusahaan, karena dengan begitu saya dapat menyalurkan hal yang sering saya impikan yaitu berdiplomasi, mungkin aneh rasanya seorang mahasiswa system computer ingin menjadi negosiator, tapi bagi saya itu tidaklah aneh karena seorang negosiator harus memiliki landasan ilmu, dan dunia komputerisasi sekarang ini telah menjadi penopang utama, tentunya itu sangat bagus untuk pengalaman dan pengetahuan saya. ( Badegos Ronggas).