Selasa, 11 Juni 2013

Pertempuran Stalingrad

Sejak awal peperangan dimulai di Front Timur pada pertengahan tahun 1941, Uni Soviet hampir tidak pernah mengalami kemenangan sedikitpun kecuali keberhasilannya dalam menggagalkan serbuan tentara Wehrmacht Jerman ke kota Moskow pada akhir tahun 1941. Situasi yang dihadapi militer Uni Soviet pada waktu itu benar-benar genting, jika terus menerus seperti itu, maka tidak mustahil jika Jerman akan dapat menguasai seluruh Uni Soviet bagian barat atau justru menguasai Uni Soviet secara keseluruhan. Uni Soviet memutuskan untuk menghentikan kemajuan pasukan Jerman, namun hingga sejauh itu belum ada suatu titik yang menentukan yang dapat menangkis serbuan pasukan agresor. Semua berubah ketika Jerman memutuskan menyerang Stalingrad, sebuah kota kecil di pingiran sungai Volga. Kota Stalingrad bukanlah kota strategis yang mempunyai nilai ekonomis tinggi, kota tersebut juga tidak mempunyai target historis maupun ideologis. Hitler tertarik untuk merebut kota itu semata-mata karena kota tersebut mempunyai nama Stalin (Stalingrad = Kota Stalin). Di mata Hitler, merebut kota Stalingrad dapat menjadi obat luka bagi kegagalannya setahun sebelumnya dalam merebut kota Moskow.
Stalingrad Map
Stalingrad Map
Grup Tentara Selatan (Army Group South), sebenarnya bertujuan untuk merebut Ukraina yang kaya akan hasil alam dan terus menuju kaukasus untuk merebut ladang-ladang minyak yang ada di sana. Namun semenjak Hitler menginginkan merebut Kota Stalingrad, pasukan itu dibagi menjadi dua. Satu tetap menuju ke selatan, menuju ke Kaukasus sedangkan pasukan kedua atau disebut sebagai Tentara ke 6 (6th Army) dipimpun oleh Jendral Paulus bergerak menuju Stalingrad.
Jendral Paulus adalah Jendral Jerman yang brilian dalam membuat dan membangun strategi pasukan secara besar, namun satu kelemahan Jendral itu yang akan berakibat fatal kemudian, Jendral Paulus adalah seorang Jendral Staf yang belum pernah memimpin pasukan bahkan setingkat resimen sekalipun. Dia terbiasa berada di balik meja untuk membangun strategi perang di markas besar Wehrmacht di Berlin. Promosinya untuk memimpin Tentara ke 6 adalah sebuah promosi besar. Tentara ke 6 bukan saja merupakan ujung tombak serangan Grup Tentara Selatan namun juga merupakan sekumpulan tentara veteran yang telah bertempur semenjak pendudukan Perancis. Tentara ke 6 juga dibekali peralatan terbaik untuk pasukan Jerman pada waktu itu. Singkat kata, Tentara ke 6 pimpinan Jendral Paulus adalah pasukan istimewa.
Sementara itu, pasukan Uni Soviet, Tentara Merah telah berhasil menghimpun kembali kekuatannya di belakang sungai volga. Tentara ini merupakan perpaduan dari Tentara Merah yang selamat dari pengepungan besar selama tahun 1941 dan rekrutmen baru yang masih segar. Beberapa tentara yang berasal dari Siberia juga dipindahkan setelah Uni Soviet mengetahui secara pasti bahwa Jepang tidak mempunyai minat untuk menyerang Uni Soviet dari arah timur. Beberapa peralatan tempur Uni Soviet yang dapat menandingi Jerman sudah rampung pengerjaannya, diantaranya terdapat Tank T-34 dan Peluncur Roket Katyusha. T-34 ini bahkan menjadi salah satu tank terbaik sepanjang Perang Dunia ke 2 karena kemampuan manuver dan mudahnya produksi tank ini sehingga hingga akhir perang, tank ini mencapai jumlah produksi lebih dari 33 ribu unit.
Serangan Jerman dimulai pada tanggal 23 Agustus 1942, sebuah tanggal yang sedikit ganjil untuk memulai sebuah kampanye serangan besar. Mengingat musim dingin yang segera datang. Meskipun begitu, karena baiknya persiapan dan pengalaman dari Tentara ke 6 yang telah panjang serangan ini nampak akan memperoleh sukses besar pada awalnya. Beberapa divisi Rumania, Italia, Hungaria, dan bahkan Spanyol turut serta dalam kampanye itu. Tugas mereka adalah mengamankan sayap serangan dan daerah yang telah dikuasai untuk membersihkannya dari partisan. Kekuatan mereka berkisar 300 ribu orang dengan 3000 artileri, 500 tank dan lebih dari 600 pesawat. Sementara itu kekuatan awal pasukan Uni Soviet berkisar 200 ribu orang dengan 2000 artileri, 400 tank dan 300 pesawat pada awal invasi. Namun kekuatan itu membengkak menjadi lebih dari 1,1 juta pasukan pada akhir pertempuran.
Awal operasi ini begitu meyakinkan, Hitler secara pribadi bahkan pernah mengumumkan kemenangan secara mutlak di Stalingrad dalam sebuah rapat besar partai NAZI. Namun yang terjadi di lapangan sungguh berbeda. Musim dingin yang mulai datang benar-benar menyiksa pasukan Jerman yang kurang peralatannya untuk menghadapi musim dingin Rusia yang begitu luar biasa. Sementara itu pasokan suplay makanan dan perlengkapan lain tetap menjadi kendala karena serangan partisan dan buruknya infrastruktur di Uni Soviet.
Strategi Uni Soviet untuk menghadang serangan Jerman adalah memerangkap Tentara ke 6 di dalam kota Stalingrad, sehingga ia seakan membiarkan tentara Jerman itu menyapu dataran sekitar kota Stalingrad dengan kecepatan kilat. Tentara ke 6 memang mempunyai peralatan yang lebih dari cukup disamping pengalaman mereka yang telah panjang dalam pertempuran. Namun sejauh itu, tentara ke 6 belum pernah melakoni peperangan dalam kota sehingga pengalaman mereka dapat dikatakan tak berguna.
Kecepatan Tentara ke 6 dalam menyapu wilayah sekitar Stalingrad tiba-tiba menyusut begitu mereka berada di dalam kota Stalingrad. Kota yang telah menjadi reruntuhan terutama oleh pemboman hebat yang dilakukan oleh tentara Jerman sendiri justru menjadi salah satu unsur penghambat laju tentara Jerman. Sementara itu Uni Soviet menyebar ratusan penembak jitu di setiap sudut kota yang telah remuk itu. Membuat teror Stalingrad semakin menjadi-jadi. Salah satu penembak jitu itu, Vasili Zaitsev bahkan menjadi legenda dan pernah di ceritakan kembali dalam sebuah film berjudul ‘Enemy at the Gates’. Puncak kelajuan tentara Jerman adalah jusrtu ketika mereka telah menguasai lebih dari 90% wilayah kota. Invasi itu kini benar-benar berhenti dan seluruh cadangan Tentara Merah yang berada di belakang sungai Volga kini perlahan-lahan mulai merangsek melalui sayap pertahanan yang dijaga pasukan satelit Jerman (Rumania, Italia dan Spanyol). Pasukan itu secara kualitas berada jauh dari pasukan Jerman sehingga dengan mudah dihancurkan oleh Tentara Merah yang berkekuatan lebih dari satu juta orang di wilayah itu.
Paulus tahu bahwa situasi ini akan semakin buruk jika ia tidak segera bertindak. Langkah pertama yang ia lakukan adalah meminta ijin Hitler untuk mengundurkan diri sebelum pengepungan oleh Tentara Merah selesai. Namun ijin itu ditolak, Hitler justru menjanjikan pasukan bantuan, Grup Tentara A yang sementara itu sedang dalam perjalanan ke Kaukasus untuk membantu Tentara ke 6. Paulus insaf dengan permintaan Hitler itu, walaupun sebagian besar pemikir militer Jerman pada waktu itu mengatakan lain. Satu-satunya jalan yang seharusnya dilakukan Jerman pada waktu itu adalah menarik seluruh Tentara Grup Selatan sebelum terlambat.
Ketika pengepungan tentara merah telah selesai pada akhir januari 1943, Jerman sebenarnya masih mempunyai peluang dengan mendobrak wilayah terlemah dari pengepungan tentara merah. Namun sekali lagi Hitler menolak permintaan itu. Untuk yang satu ini, beberapa pengamat militer membenarkan karena jika dobrakan dilakukan, yang terjadi justru akan terkepungnya sisa dari seluruh Tentara Grup Selatan yang masih berada di Kaukasus. Hitler tidak punya pilihan lain selain mengorbankan Tentara ke 6 yang telah terkepung di dalam Kota Stalingrad daripada membiarkan seluruh Grup Tentara Selatan hancur berantakan. Momen untuk menyelamatkan seluruh tentara Grup Selatan telah lewat.
Hitler mengangkat Paulus menjadi Marsekal Darat pada 30  Januari 1943. Pengangkatan Paulus menjadi Marsekal Darat itu memberikan sinyal, selama ini tidak ada Marsekal Darat di dunia yang menyerah kepada lawannya, karena memang selama ini Marsekal Darat hanya memimpin di belakang layar. Itu berarti bahwa Hitler secara tidak langsung meminta Paulus untuk bunuh diri demi kehormatan tentara Jerman dan dengan begitu, maka moral tentara Jerman tidak runtuh. Namun Paulus menyatakan lain, ia lebih memilih untuk menyerah besarta lebih dari 50 ribu pasukan Jerman yang masih bertahan di dalam Stalingrad. Nasib pasukan yang menyerah itu buruk sekali, hanya 5000 orang yang dipulangkan dengan selamat di tahun 1956. Sementara Jendral Paulus sendiri memilih untuk berkolaborasi dengan Tentara Merah, semata-mata sebagai rasa protesnya terhadap keputusan Hitler terhadap dirinya sendiri dan tentaranya.

Geografis Wisata P.Karimun



Karimunjawa adalah kepulauan di Laut Jawa yang termasuk dalam Kabupaten JeparaJawa Tengah. Dengan luas daratan ±1.500 hektare dan perairan ±110.000 hektare, Karimunjawa kini dikembangkan menjadi pesona wisata Taman Laut yang mulai banyak digemari wisatawan lokal maupun mancanegara.
Berdasarkan legenda yang beredar di kepulauan, Pulau Karimunjawa ditemukan oleh Sunan MuriaLegenda itu berkisah tentang Sunan Muria yang prihatin atas kenakalan putranya, Amir Hasan. Dengan maksud mendidik, Sunan Muria kemudian memerintahkan putranya untuk pergi ke sebuah pulau yang nampak "kremun-kremun" (kabur) dari puncak Gunung Muria agar si anak dapat memperdalam dan mengembangkan ilmu agamanya. Karena tampak "kremun-kremun" maka dinamakanlah pulau tersebut Pulau Karimun.
Sejak tanggal 15 Maret 2001, Karimunjawa ditetapkan oleh pemerintah Jepara sebagai Taman Nasional. Karimunjawa adalah rumah bagi terumbu karang, hutan bakau, hutan pantai, serta hampir 400 spesies fauna laut, di antaranya 242 jenis ikan hias. Beberapa fauna langka yang berhabitat disini adalah Elang Laut Dada Putih, penyu sisik, dan penyu hijau.
Tumbuhan yang menjadi ciri khas Taman Nasional Karimunjawa yaitu dewadaru (Crystocalyx macrophyla) yang terdapat pada hutan hujan dataran rendah.
Ombak di Karimunjawa tergolong rendah dan jinak, dibatasi oleh pantai yang kebanyakan adalah pantai pasir putih halus.
Wisata Karimun Jawa
·         Legon Lele, di Karimunjawa
·         Kolam Hiu, di Pulau Menjangan Besar
·         Tracking Hutan Mangrove, di Desa Kemojan
·         Pantai Batu Karang Pengantin, di dukuh Karang lawang, desa Kemojan, Pulau Kemojan
·         Pantai Ujung Gelam,
·         Pantai Barakuda
·         Pantai Nirwana


 Yuk,Uji nyalli



Siapa Aku



Pertumbuhan industri film pada masa sekarang ini banyak yang mengangkat kisah tentang orang-orang inspiratif pada masa lalu, rata-rata film yang mengangkata tema tersebut cukup laris dipasaran lau lapa motifasinya?, mereka kebnyakan ingin mengenal siapa tokoh tersebut melalu film yang mengisahkanya , sekedar ingin tahu.
Setiap karakter yang diangkat dalam setiaf film tentu akan terlihat keren, hebat, dan tanpa kesalahan. Karena untuk sebuah industry karakter tersebut perlu. Lalu bagaimana sisi negative yang berkembang dimasyarakat,banyak diantara penikmat film yang jiwa dana karakternya belum kuat, akan merasa bahwa ini dia, ingin seperti dia, bahkan ada yang menjadikan setiap gerak, cara bica dan pola kehidupannya mirip seperti tokoh tersebut, pasti akan terbayang bukan kah itu benar kita perlu menjadi mencotoh gaya hidup yang baik dari para tokoh inspiratif, ya saya setuju untuk mencontohnya namun mencontoh bukan berarti mengcopy karakter tersebut. Yang dimaksud mencontoh adalah mengambil inti dan bukan menyalin hingga sama persis. Karena setiap manusia ini di ciptakan unik, berbeda dengan yang lainya, bahkan anak kembar identik pun memiliki perbedaan, minimal di karakternya. Sedikit contoh bisa dan bias, memiliki persamaan dari huruf yang membentuknya namun bentuknya berbeda dan artinya berbeda. bisa ular dan bisa jadi, kata bisa tersebut memiliki huruf yang sama dan bentuk yang sama namun memiliki arti yang berbeda, ada pula galau,bimbang, dan bingung yang memiliki huruf yang berbeda,susunan huruf yang berbeda,namun memiliki arti yang sama. Bukan kah tidak ada hal yang sama indentik, itu semua terjadi karena semuanya memiliki karakter yang berbeda, termasuk manusia.
                Jadi ketika kita melihat film tentang tokoh inspiratif kita harus mencontoh maksudnya bukan keseluruhan pola, kenapa karena kita sendiri memiliki karakter yang tentunya sesuai dengan diri kita, hanya perlu menyelaraskan dengan yang lain dan kearah yang positif. Tidak ada lagi yang berterik siapa aku?, Karena manusia itu unik.

membuat mobil kendali komputer



Motor driver outputnya berupa gerak pada roda yang dihasilkan melalu motor DC sehinggal menghasilkan pergerakan mobil yang diinginkan
3.2 Analisa Rangkaian Secara Detail
Gambar 3.1 Skematik Interfacing kendali mobil motor DC

 



Pada rangkaian ini, sinyal inputan diatur oleh aplikasi program pada computer dikirim ke rangkaian melalui DB25, pin yang diguanakan sebagai inputan adalah pin 2-5, pind 2 terhubung ke pin 2 pada ic l293d, pin 3 terhubung ke pin 7 pada ic l293d, pin 4 terhubung ke pin 10 pada ic l293d, pin 5 terhubung ke pin 15 pada ic l293d. dengan sinyal inputan dari db25 maka gerak dari motor dc dapat diatur arahnya cw ataupun ccw.

3.3 Analisa Program







unit Unit1;
interface
uses
  Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms,
  Dialogs, StdCtrls;
  function Out32(wAddr:word;bOut:byte):byte; stdcall; external 'inpout32.dll';
type
  TForm1 = class(TForm)
    Button1: TButton;
    Button2: TButton;
    Button3: TButton;
    Button4: TButton;
    Label1: TLabel;
    Button5: TButton;
    procedure Button1Click(Sender: TObject);
    procedure Button2Click(Sender: TObject);
    procedure Button3Click(Sender: TObject);
    procedure Button4Click(Sender: TObject);
    procedure Button5Click(Sender: TObject);
  private
    { Private declarations }
  public
    { Public declarations }
  end;
var
  Form1: TForm1;
  x:byte;
implementation
{$R *.dfm}
procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);  \\tombol maju
begin
x:=(Out32($378,$0a));  \\ memberikan nilai hexa 0000 1010 ke L293D
end;
procedure TForm1.Button2Click(Sender: TObject); \\tombol kanan
begin
x:=(Out32($378,$08));  \\ memberikan nilai hexa 0000 1000 ke L293D
end;
procedure TForm1.Button3Click(Sender: TObject); \\tombol kiri
begin
x:=(Out32($378,$02)); \\ memberikan nilai hexa 0000 0010 ke L293D
end;
procedure TForm1.Button4Click(Sender: TObject); \\tombol mundur
begin
x:=(Out32($378,$05)); \\ memberikan nilai hexa 0000 0101 ke L293D
end;
procedure TForm1.Button5Click(Sender: TObject); \\tombol stop
begin
x:=(Out32($378,0)); \\ memberikan nilai hexa 0000 0000 ke L293D
end;
end.


3.4 Flowchart










 





























Penjelasan flowchart diatas:
1. Pertama tentukan apakah sumber tegangan DC aktif atau tidak. Dan jika aktif, lanjutkan ke langkah selanjutnya, jika tidak terpenuhi program berakhir.
2. Jika tombol maju ditekan makan roda kiri akan bergerak ccw dan roda kanan bergerak cw, sehingga mobil bergerak maju
3. Jika tombol kanan ditekan makan roda kiri akan bergerak ccw dan roda kanan diam, sehingga mobil bergerak ke kanan
4. Jika tombol kiri ditekan makan roda kiri akan diam dan roda kanan bergerak cw, sehingga mobil bergerak ke  kiri
5 Jika tombol mundur ditekan makan roda kiri akan bergerak cw dan roda kanan bergerak ccw, sehingga mobil bergerak mundur
6. Jika tombol stop ditekan makan roda kiri dan roda kanan akan diam sehingga mobil tidak bergerak.




Motor driver outputnya berupa gerak pada roda yang dihasilkan melalu motor DC sehinggal menghasilkan pergerakan mobil yang diinginkan
3.2 Analisa Rangkaian Secara Detail
Gambar 3.1 Skematik Interfacing kendali mobil motor DC

 

Pada rangkaian ini, sinyal inputan diatur oleh aplikasi program pada computer dikirim ke rangkaian melalui DB25, pin yang diguanakan sebagai inputan adalah pin 2-5, pind 2 terhubung ke pin 2 pada ic l293d, pin 3 terhubung ke pin 7 pada ic l293d, pin 4 terhubung ke pin 10 pada ic l293d, pin 5 terhubung ke pin 15 pada ic l293d. dengan sinyal inputan dari db25 maka gerak dari motor dc dapat diatur arahnya cw ataupun ccw.

3.3 Analisa Program
unit Unit1;
interface
uses
  Windows, Messages, SysUtils, Variants, Classes, Graphics, Controls, Forms,
  Dialogs, StdCtrls;
  function Out32(wAddr:word;bOut:byte):byte; stdcall; external 'inpout32.dll';
type
  TForm1 = class(TForm)
    Button1: TButton;
    Button2: TButton;
    Button3: TButton;
    Button4: TButton;
    Label1: TLabel;
    Button5: TButton;
    procedure Button1Click(Sender: TObject);
    procedure Button2Click(Sender: TObject);
    procedure Button3Click(Sender: TObject);
    procedure Button4Click(Sender: TObject);
    procedure Button5Click(Sender: TObject);
  private
    { Private declarations }
  public
    { Public declarations }
  end;
var
  Form1: TForm1;
  x:byte;
implementation
{$R *.dfm}
procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);  \\tombol maju
begin
x:=(Out32($378,$0a));  \\ memberikan nilai hexa 0000 1010 ke L293D
end;
procedure TForm1.Button2Click(Sender: TObject); \\tombol kanan
begin
x:=(Out32($378,$08));  \\ memberikan nilai hexa 0000 1000 ke L293D
end;
procedure TForm1.Button3Click(Sender: TObject); \\tombol kiri
begin
x:=(Out32($378,$02)); \\ memberikan nilai hexa 0000 0010 ke L293D
end;
procedure TForm1.Button4Click(Sender: TObject); \\tombol mundur
begin
x:=(Out32($378,$05)); \\ memberikan nilai hexa 0000 0101 ke L293D
end;
procedure TForm1.Button5Click(Sender: TObject); \\tombol stop
begin
x:=(Out32($378,0)); \\ memberikan nilai hexa 0000 0000 ke L293D
end;
end.


3.4 Flowchart
 








 



























 Penjelasan flowchart diatas:
1. Pertama tentukan apakah sumber tegangan DC aktif atau tidak. Dan jika aktif, lanjutkan ke langkah selanjutnya, jika tidak terpenuhi program berakhir.
2. Jika tombol maju ditekan makan roda kiri akan bergerak ccw dan roda kanan bergerak cw, sehingga mobil bergerak maju
3. Jika tombol kanan ditekan makan roda kiri akan bergerak ccw dan roda kanan diam, sehingga mobil bergerak ke kanan
4. Jika tombol kiri ditekan makan roda kiri akan diam dan roda kanan bergerak cw, sehingga mobil bergerak ke  kiri
5 Jika tombol mundur ditekan makan roda kiri akan bergerak cw dan roda kanan bergerak ccw, sehingga mobil bergerak mundur
6. Jika tombol stop ditekan makan roda kiri dan roda kanan akan diam sehingga mobil tidak bergerak.